Ada satu poin penting yang menjadi perhatian saya dari tulisan
Taufiq Abdullah dengan judul “Adat and Islam: An Examination of Conflict in
Minangkabau”, yaitu masalah tarekat. Sebagaimana ia catatkan dalam halaman
8, bahwa pusat keagamaan pertama yang
dikenal dalam sejarah Minangkabau adalah
Ulakan, sebuah kota kecil di Pantai Barat, bagian utara Padang, dengan
tokoh utamanya ialah Syekh Burhanuddin yang meninggal pada 1704, dan dikenal
sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam ke bagian pedalaman. Syekh
Burhanuddin sendiri merupakan murid dari Abdurrouf Singkel dari Aceh. Ia
mengambil dari gurunya yang terkenal tersebut tarekat Sattariyyah dan
mengajarkannya di tanah Minang. Sehingga dapat dipastikan bahwa institusi
pertama yang memainkan peranan dalam Islamisasi tanah minang adalah tarekat
Sattariyyah. Apa yang saya ingin katakan bahwa untuk memahami bagaimana
hubungan adat dan agama (Islam) di Tanah minang, kita tidak bisa lepas untuk
membahas institusi tarekat-tarekat yang ada di sana. Karena ia menjadi
representasi Islam di abad itu, yakni abad 18 dan seterusnya hingga muncul apa
yang dikenal dengan perang Padri tahun 1821-1837.
Nganggit
Rabu, 28 September 2016
Rabu, 21 September 2016
Resume Bab 10 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Teori-Teori Struktural C. Levi-Strauss)
Bab 10 Teori-Teori Struktural C. Levi-Strauss
Riwayat hidup singkat Levi-Strauss. C. Levi Strauss lahir di Brusseldalam suatu keluarga seniman
pelukis Yahudi dan belajar ilmu hukum dan filsafat di Universitas Paris, di
samping gemar membaca buku-buku mengenai geologi, ilmu psiko-analisia, dan
tulisan Karl Marx. Kerangka pemikiran antropologinya dipengaruhi oleh R.H.
Lowie dengan karyanya Primitive Society (1920). Selain itu, ia juga
bergaul dengan cendekiawan-cendekiawan Amerika dan Eropa ahli antropologi,
seperti nama yang disebutkan sebelumnya, R.H. Lowie dan juga E. Metraux, ahli
linguistik R. Jakobson, dan ahli filsafat Perancis terkenal, J.P. Strate.
Diantara karya-karya Levi-Strauss adalah La Vie Familiale et Sociale des
Indiens Nambikwara (1948), Race et Histoire (1952), The
Structural Study of Myth (1955), Anthropologie Structurale (1958)
dan lain-lainya.
Resume Bab 9 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Teori-Teori Fungsional- Strultural)
Bab 9 Teori-Teori Fungsional- Strultural
Funsionalisme Malinowski. Broniwslaw Malinowski (1884-1942) lahir di Cracow, Polandia ,
sebagai putera keluarga bangsawan Polandia. Karangan Etnografinya yang
merupakan hasil penelitian lapangan di kepulauan Trobriand di sebelah tenggara
Papua Niugini berjudul Argonauts of the Western Pacific (1922). Secara
garis besar buku ini menggambarkan sistem perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk di pulau-pulau sebelah timur pucuk ekor Papua Niugini, yang disebut
dengan sistem kula. Hal yang sangat unik dari dari etnografi Malinowski
adalah cara malinowski menggambarkan hubungan berkait antara sistem kula
dengan lingkungan alam sekitar pulau-pulau serta berbagai macam unsur
kebudayaan dan masyarakat penduduknya,
Resume Bab 8 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Ilmu Antropologi di Beberapa Negara Komunis)
1.
Bab 8 Ilmu Antropologi di Beberapa Negara Komunis
Dalam bab 8 ini berisi tentang keberadaan ilmu Antropologi di
negara-negara komunis dari Uni Soviet sampai Republik Rakyat Cina.
Ilmu Antropologi di Uni Soviet. Uni Soviet merupakan negara pertama yang dijelaskan oleh
Koentjaraningrat. Menurut Koentjaraningrat sesudah revolusi, ilmu antropologi
budaya di Uni Soviet mengambil ajaran Marxisme sebagai dasar cara berfikirnya,
walaupun hal itu baru dinyatakan secara resmi dengan suatu resolusi hasil
konferensi para ahli ilmu antropologi di Uni Soviet di Leningrad pada tahun
1929. Karena berpijak kepada Marxisme, maka teori yang digunakan adalah
evolusionisme. Dengan teori evolusi sebagai azas dan cara berfikir, ilmu
antropologi budaya di Uni Soviet menjadi suatu ilmu untuk menambah pengertian
tentang tingkat-tingkat perkembangan dan evolusi masyarakat yang terdorong oleh
arus sejarah yang muthlak.
Resume Bab 7 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Permulaan perkembangan Antropologi di Amerika)
Bab 7 Permulaan perkembangan Antropologi di Amerika
Dalam bab 7 ini, Kontjaraningrat menjelaskan tokoh-tokoh yang
mengembangkan dan mengantarkan ilmu antropologi dan trend baru di Amerika
Serikat, diantaranya Boas, dan rekan-rekannya serta murid-muridnya.
Boas, Pendekar Antropologi Di Amerika. Menurut Kontjaraningrat pendekar Antropologi di Amerika Serikat
adalah Franz Boas (1858-1942). Ia merupakan tokoh yang berasal dari Jerman yang
kemudian menetap dan menjadi warga negara Amerika Serikat. Karya-karyanya
mengenai ilmu ini kurang lebih tujuh ratusan. Karyanya yang terkenal
diantaranya; The Central Eskimo (1888) yang merupakan penelitiannya
tentang suku-suku bangsa Eskimo. Salah satu konsep dasar dari pemikirannya dan
menjadi konsepsi dasar yang dianut oleh hampir semua universitas di Amerika
Serikat,
Resume Bab 6 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Teori-Teori Difusi Kebudayaan)
Bab 6 Teori-Teori Difusi Kebudayaan
Gejala Persamaan Unsur-Unsur Kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat sebab terjadinya gejala-gejala persamaan
kebudayaan setidaknya ada dua pandangan. Pertama, pandangan yang
mengatakan bahwa hal itu terjadi karena tingkat-tingkat yang sama dalam proses
evolusi kebudayaan di berbagai tempat di bumi. Kedua, pandangan yang
menjelaskan bahwa penyebabnya adalah karena persebaran/difusi dari unsur-unsur
itu ke tempat-tempat tadi.
Sejarah Persebaran Unsur-Unsur Kebudayaan Manusia.
Kontjaraningrat secara singkat mengatakan bahwa
kebudayaan manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu
pada waktu makhluk manusia baru saja muncul di dunia. Kemudian kebudayaan induk
itu berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak kebudayaan baru, karena
pengaruh keadaan lingkungan dan waktu.
Resume Bab 5 "Sejarah Teori Antropologi" Koentjaraningrat (Kelompok L’Annee Sociologique)
Bab 5 Kelompok L’Annee Sociologique
Continue Reading...
Majalah l’Anne Sociologique. Majalah ini terbit di Paris di bawah pimpinan ahli sosiologi Emile
Durkheim. Anggota-angotanya yang tergabung di dalamnya antara lain M. Mauss, H.
Beuchat, M. David, A. Bianconni, R. Hertz, L. Levy-Bruhl dan lain-lain. Najalah
ini terbit dengan fokus pada masalah sosiologi pada tahun 1898.
Emile Durkheim. Konsep Fakta Sosial. Landasan dari seluruh cara berfikir
Durkheim mengenai masyarakat adalah pandangannya mengenai suatu masyarakat
hidup. Di situ ada manusia-manusia yang berfikir dan bertingkah laku dalam
hubungan satu dengan lain. Manusia-manusianya disebutnya individu, sedangkan
pikiran-pikiran yang mereka keluarjan, dan tingkah laku mereka disebutnya
gejala, atau fakta idividual.
Dalam berfikir dan bertingkah-laku manusia dihadapkan pada
gejala-gejala atau fakta-fakta sosial yang seolah–olah sudah ada di luar diri
para individu yang menjadi warga masyarakat tadi. Fakta-fakta sosial itu
merupakan entitas yang berdiri sendiri, lepas dari fakta-fakta individu.
Langganan:
Komentar (Atom)
About
Blogroll
About
Designed By Templateism | Seo Blogger Templates