Bab 10 Teori-Teori Struktural C. Levi-Strauss
Riwayat hidup singkat Levi-Strauss. C. Levi Strauss lahir di Brusseldalam suatu keluarga seniman
pelukis Yahudi dan belajar ilmu hukum dan filsafat di Universitas Paris, di
samping gemar membaca buku-buku mengenai geologi, ilmu psiko-analisia, dan
tulisan Karl Marx. Kerangka pemikiran antropologinya dipengaruhi oleh R.H.
Lowie dengan karyanya Primitive Society (1920). Selain itu, ia juga
bergaul dengan cendekiawan-cendekiawan Amerika dan Eropa ahli antropologi,
seperti nama yang disebutkan sebelumnya, R.H. Lowie dan juga E. Metraux, ahli
linguistik R. Jakobson, dan ahli filsafat Perancis terkenal, J.P. Strate.
Diantara karya-karya Levi-Strauss adalah La Vie Familiale et Sociale des
Indiens Nambikwara (1948), Race et Histoire (1952), The
Structural Study of Myth (1955), Anthropologie Structurale (1958)
dan lain-lainya.
Metode Segitiga Kuliner. Metode ini merupakan metode yang digunakan oleh Levi-Strauss
untuk menguraikan berbagai macam unsur kebudayaan manusia dengan suatu
analisakhas yang diambilnya dari ilmu linguistik. Metode ini diterapkannya
dalam unsur makanan. Secra singkat dapat digambarkan bahwa akan manusia dapat
memilih diantara suatu deret makanan yang beraneka warna; sejumlah makanan ada
yang bebas dari proses manusia (mentah), sedangkan ada makanan yang kena proses
manusia. Dari makanan yang kena proses
manusia terbagi menjadi dua ekstrim, yaitu makanan yang dimasak, dan makanan
yang terkena fermentasi. Golongan kesatu (dimasak) adalah golongan kebudayaan,
sedangkan yang kedua (fermentasi) adalah adalah golongan alam. Namun demikian,
katanya akal manusia selalu mencoba mencariantara dua ekstrim dalam suatu kontinum,
satu keadaan antara yang dapat menghubungkan kedua ekstem itu karena mengandung
ciri-ciri dari keduanya. Golongan makanan mentah itulah keadaan-keadaan
yang ditemukan manusia, karena makanan mentah termasuk golongan alam karena
tidak kena campur tangan manusia. Walaupun demikian ia termasuk golongan
kebudayaan juga, karena sumber makanan berupa tumbuh-tumbuhan yang ditanam atau
binatang yang dipelihara atau diburu.
Analisa sistem kekerabatan. Di sini Koentjaraningrat
menyebut dua analisa, yaitu analisa sikap hubungan antar kerabat, sedangakan
yang kedua ialah simbolik mengatur perkawinan antar kelompok kekerabatan.
Di bagian pertama, menurut Koentjaraningrat, Levi-Strauss ketika menganalisa
segala macam sistem kekerabatan berpangakal kepada keluarga inti. Ketiga macam
hubungan dalam rangka keluarga inti adalah: (1) hubungan antara seorang
individu E dengan saudara-saudara sekandungnya yang berupa hubungan darah; (2)
hubungan antara E dengan isterinya yang berupa hubungan karna kawin, yang
menghubungkan kelompok saudara sekandungnya sendiridengan saudara sekandung
isterinya; (3) hubungan anatar E dan isterinya dengan anak-anak mereka, yang
berupa hubungan keturunan. Adapun di bagian kedua Levi memiliki konsep bahwa
pranata perkawinan pada dasarnya merupakan tukar-menukar antar kelompok akibat
adanya pantangan inceste. Bagi Levi teori umum mengenai sistem-sistem
kekerabatan berdasarkan konsep tukar-menukar wanita itu dimulai dengan
membedakan adanya dua golongan sistem kekerabatan dengan dua kategori struktur,
yaitu (1) struktur-struktur elementer dengan aturan-aturan yang tegas, yang
mengakibatkan bahwa para warga kelompok kekerabatan yang bersangkutan mengetahui
dengan gadis atau wanita mana, dan dari kelompok mana mereka dapat menikah; dan
(2) struktur-struktur kompleks, dengan aturan-aturan yang hanya membatasi
kelompok kekerabatan sendiri, tetapi tidak memiliki aturan-aturan tegas yang
menentukan dengan gadis atau wanita mana i luar kelompok sendiri itu boleh
menikah. Lebih lanjut Levi-Strauss mengatakan dalam kesimpulannya bahwa ada
tiga kemungkinan struktur elementer yang terjadi sebagai akibat dari dua macam
cara tukar menukar wanita, yaitu: (1) struktur “tukar-menukar terbatas” dan (2) struktur “tukar-menukar meluas”.
Lebih rigid lagi ia mengatakan bahwa struktur “tukar-menukar meluas” dapat
digolongkan dalam (2.1) struktur tukar-menukar kontinu, dan (2.2) struktur
tukar-menukar tak kontinu.
Konsep Levi-strauss mengenai azas klasifikasi
elementer. Menurut Levi-Strauss hampir secara universal
manusia dalam akal pikirannya merasakan dirinya kerabat atau berhubungan dengan
hal-hal tertentu dalam alam semesta sekelilingnya, atau dengan manusia-manusia
tertentu dalam lingkungan sosia-budayanya, yaitu ia merasa dirinya berototeman
dengan hal-hal itu. Dalam hubungan itu manusia mengklasifikasiakan lingkungan
alam serta sosial-budayanya ke dalam kategori-kategori yang elementer. Pada
tahap pertama ia berhubungan dengan metode analisa “segitiga kuliner”, manusia
membagi lingkungannya ke dalam lingkungan alam dan lingkungan kebudayaan atau
sosial-budaya. Secara khusus alam semesta terdiri dari hal-hal yang yang
kolektif dan hal-hal yang khas. Sama juga, lingkungan sosial-budaya terdiri
dari kolektif-kolektif atau kelompok-kelompok dan dari person-person.
Kesemuannya itu menghasilkan rangkaian (1) kategori-kelompok, (2) kategori
kelompok-person, (3) unsur khusus-kelompok, (4) unsur khusus-person.
Pengaruh strukturalisme Levi strauss. Koentjaraningrat menyebut tiga negara yang terpengaruh oleh
pemikiran strukturalisme Levi-Strauss. Ketiga negara itu adalah Belanda,
Inggris dan Amerika. Di Belanda menurut Koentjaraningrat, pengaruh
strukturalisme Levi-Strauss cukup besar. Hal itu ditandai dengan munculnya
ahli-ahli antropologi yang menggunakan teori tersebut, seperti J.P.B. de
Josselin de Jong dengan karyanya yang berjudul Ethnolinguistiek (1915),
J. Van Baal, H. G. Schulte Nordholt yang merupakan guru besar antropologi
Universitas Leiden dan tokoh-tokoh lainnya.
Di Inggris pengaruh
strukturalisme Levi-Strauss sama seperti di Belanda bahwa teori tersebut
digunakan dan mempengaruhi cara anaisa ahli antropologi di Inggris. Bahkan di
inggris ahli antropologi yang menyebutkan dirinya sebagai British Social
Anthropologists pasti pernah membaca karya Levi-Strauss yang terpenting,
karena di jurusan-jurusan antropologi di universitas-universitas di Inggris
sejak kedua dasawarsa terakhir (konteksnya tahun ketika buku ini terbit)
buku-buku itu rupa-rupanya merupakan bacaan wajib untuk dapat lulus ujian bagi
semua mahasiswa antropologi. Perlu disebut pula tokoh-tokoh yang terpengaruh
dengan pemikiran Levi-Strauss di antaranya ialah R. Needham, guru besar
antropologi sosial di Universitas Oxford. Kegemaran Needham terhadap pemikiran
Levi-Strauss adalah dengan menerjemahkan karya-karya Levi-Strauss seperti Les
Structures Elementaires de la Parente. Tokoh lain yang perlu disebutkan
juga ialah R.H. Barnes.
Pengaruh Strukturalisme Levi-Strauss di Amerika Serikat dapat
dilihat dari munculnya ahli-ahli antropologi Amerika Serikat yang meneruskan
pemikiran Levi-Strauss. Besarnya pengaruh Levi-Strauss terutama setelah hampir
semua karyanya yang penting diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tohh-tokoh
yang terpengaruh pemikiran Levi-Strauss diantaranya ialah C. Kluckhohn,
terutama mengenai pertentangan dan klasifikasi dualisme diadik dan konsentrikal
dalam analisa mitologi. Selain C. Kluckhohn, ada juga sarjana
antropologi yang terpengaruh dengan pemikiran Levi-Strauss, yaitu J.M. Fox.
Diantara karyanya ialah The Harvest of the Palm (1977).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar