Bab 6 Teori-Teori Difusi Kebudayaan
Gejala Persamaan Unsur-Unsur Kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat sebab terjadinya gejala-gejala persamaan
kebudayaan setidaknya ada dua pandangan. Pertama, pandangan yang
mengatakan bahwa hal itu terjadi karena tingkat-tingkat yang sama dalam proses
evolusi kebudayaan di berbagai tempat di bumi. Kedua, pandangan yang
menjelaskan bahwa penyebabnya adalah karena persebaran/difusi dari unsur-unsur
itu ke tempat-tempat tadi.
Sejarah Persebaran Unsur-Unsur Kebudayaan Manusia.
Kontjaraningrat secara singkat mengatakan bahwa
kebudayaan manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu
pada waktu makhluk manusia baru saja muncul di dunia. Kemudian kebudayaan induk
itu berkembang, menyebar, dan pecah ke dalam banyak kebudayaan baru, karena
pengaruh keadaan lingkungan dan waktu.
Dalam proses memecah itu bangsa-bangsa
pemangku kebudayaan-kebudayaan baru tadi tidak tetap tinggal terpisah.
Sepanjang masa di muka bumi ini senantiasa terjadi gerak perpindahan
bangsa-bangsa yang saling berhubungan serta pengaruh-mempengaruhi, hingga saaat
ini.
Konsep Kulturkreis dan Kulturschicht dari
Graebner. Metode Graebner ialah menggunakan metode
klasifikasi unsur-unsur kebudayaan dari berbagai tempat di bumi. Ia menyusunnya
berdasarkan persamaan-persamaan dari unsur-unsur tersebut. Sekumpulan tempat
dimana ditemukan benda-benda yang sama sifatnya itu oleh graeber disebut
kulturkreis.
Madzhab Schmidt. Wilhelm Schmidt mengembangkan konsep kulturkreis Graebner. Di
tangan Schmidt, kulturkreis dicita-citakan untuk
dilakukan secara besar-besaran, dengan tujuan untuk dapat melihat sejarah
persebaran dan perkembangan kebudayaan atau kulturhistorie dari seluruh
umat manusia di muka bumi ini.
Teori Difusi Rivers. Metode wawancara merupakan metode yang diajukan Rivers. Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa apabila seorang peneliti datang kepada suatu
masyarakat, maka sebagaian besar dari bahan keterangannya akan diperolehnya
dari para informan, dengan berbagai macam metode wawancara. Baginya banyak
bahan keterangan mengenai kehidupan
sesuatu masyarakat dapat dianalisa dari daftar-daftar asal-usul, atau
genealogi, dari para informan itu. Metoe ini sekarang dikena dengan metode
genealogi, atau genealodical method yang merupakan alat utama bagi
peneliti antropologi yang akan melakukan field work di daerah.
Teori Difusi Elliot Smith dan Perry. Keduanya mengajukan teori bahwa dalam sejarah kebudayaan dunia pada
zaman purbakala pernah terjadi suatu peristiwa difusi yang besar yang
berpangkal di Mesir, yang bergerak ke arah Timur dan yang meliputi jarak yang
sangat jauh, yaitu ke arah daerah-daerah di sekitar Lautan Tengah, ke Afrika,
ke India, ke Indonesia, ke Polinesia dan ke Amerika. Teori ini kemudian disebut
Heliolithic Theory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar